Banyak pencari kerja masih percaya bahwa menyertakan foto di dalam CV adalah hal yang wajib. Bahkan, sebagian dari mereka merasa bahwa tanpa foto, CV mereka akan langsung ditolak oleh perusahaan. Mitos ini cukup mengakar kuat, terutama di Indonesia dan beberapa negara Asia. Namun, dalam praktik rekrutmen modern, pandangan tersebut tidak sepenuhnya benar.
Pada dasarnya, tujuan utama dari CV adalah untuk menunjukkan siapa Anda secara profesional pengalaman kerja, pendidikan, keterampilan, dan pencapaian Anda yang relevan dengan posisi yang dilamar. Foto memang bisa memberikan kesan pertama secara visual, namun bukanlah elemen utama dalam proses seleksi. Bahkan, di banyak negara dan perusahaan besar, mencantumkan foto dalam CV justru dianggap tidak perlu dan bisa menimbulkan bias yang tidak diinginkan.
Beberapa perusahaan atau HRD kini lebih menekankan pada prinsip rekrutmen objektif. Mereka menilai kandidat berdasarkan kualifikasi dan kemampuan, bukan penampilan fisik. Dalam hal ini, foto bisa dianggap sebagai distraksi atau bahkan pemicu diskriminasi tidak langsung. Oleh karena itu, banyak perusahaan multinasional dan startup yang secara eksplisit menyarankan pelamar untuk tidak menyertakan foto dalam CV mereka, kecuali diminta.
Namun demikian, memang ada beberapa jenis pekerjaan atau industri tertentu yang masih menganggap foto sebagai bagian penting dari CV. Misalnya, di bidang modeling, entertainment, frontliner, atau public relations, penampilan visual bisa menjadi faktor penunjang. Dalam konteks ini, mencantumkan foto dalam CV bisa dianggap relevan dan bahkan diperlukan.
Yang perlu ditekankan adalah: jika tidak ada permintaan khusus dari perusahaan untuk menyertakan foto, Anda tidak perlu merasa wajib mencantumkannya. Lebih baik fokus pada menyusun isi CV yang kuat dan menarik. Mulai dari deskripsi diri (profil), pengalaman kerja yang relevan, pendidikan terakhir, keterampilan yang dimiliki, hingga pencapaian profesional Anda.
Jika Anda memutuskan untuk tetap mencantumkan foto, pastikan foto tersebut terlihat profesional. Gunakan latar polos, pencahayaan yang baik, dan berpakaian sopan sesuai standar dunia kerja. Hindari penggunaan foto selfie, filter, atau gaya santai yang tidak relevan dengan konteks profesional.
Kesimpulannya, mitos bahwa CV tanpa foto pasti ditolak adalah tidak benar. Banyak perusahaan kini mengutamakan kualitas dan kompetensi kandidat, bukan sekadar tampilan luar. Anda tidak akan langsung ditolak hanya karena tidak mencantumkan foto, selama CV Anda disusun dengan rapi, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan posisi yang dilamar. Jadi, jangan takut untuk mengirimkan CV tanpa foto yang terpenting adalah isi dan nilai yang Anda tawarkan.
