Bayangin gini: ada lowongan kerja di sebuah perusahaan. Ratusan, bahkan ribuan orang apply. CV masuk numpuk di inbox HRD.
Sekarang pertanyaannya: apa yang bikin HRD berhenti di nama kamu?
Jawaban jujurnya: kalau CV kamu nggak menarik, nama kamu bisa aja cuma lewat sekilas. Jadi angka. Jadi file yang nggak pernah kebuka lagi.
Nyesek kan? Apalagi kalau sebenarnya skill kamu bagus.
CV Itu Pintu Pertama
HRD nggak kenal kamu, belum pernah ngobrol sama kamu. Yang mereka punya cuma CV kamu.
CV itu ibarat kartu nama, kartu undangan, bahkan “trailer” hidup kamu. Kalau dari awal udah berantakan, mereka nggak akan penasaran buat lanjut.
Sebaliknya, kalau CV kamu rapi, jelas, dan profesional, HRD bakal mikir: “Oke, orang ini menarik. Coba kita panggil interview.”
Kenapa Banyak Nama Tenggelam di Tumpukan Lamaran
-
CV terlalu panjang. Semua pengalaman ditulis, padahal nggak semuanya relevan.
-
Layout berantakan. Font beda-beda, spasi nggak konsisten, bikin sakit mata.
-
Nggak ada yang menonjol. Cuma daftar tugas, tanpa pencapaian nyata.
-
Data penting ketutup. Email susah dicari, nomor telepon nggak jelas.
-
Terlalu umum. CV lo mirip sama ratusan orang lain. HRD nggak punya alasan buat inget nama lo.
Hasilnya? Nama kamu sekadar jadi satu dari banyak file PDF yang nggak kebuka.
Beda Antara “Pelamar” dan “Kandidat”
-
Pelamar: orang yang sekadar kirim CV. Namanya numpuk di database.
-
Kandidat: orang yang bikin HRD berhenti sebentar, baca CV-nya, terus mikir, “Anak ini layak dicoba.”
Apa bedanya? Bukan skill semata. Tapi gimana CV kamu ngasih kesan siap, jelas, dan profesional.
Contoh Nyata: Andi vs Rina
-
Andi punya pengalaman 7 tahun, tapi CV-nya panjang kayak skripsi. Semua ditulis tanpa fokus. HRD cuma lihat sekilas, langsung lanjut ke CV lain.
-
Rina punya pengalaman 3 tahun, tapi CV-nya rapi. Dia tulis pencapaian pakai angka, desainnya clean, dan relevan sama posisi yang dilamar. HRD berhenti lebih lama, lalu masukin dia ke shortlist.
Liat kan? Kadang bukan yang paling banyak pengalaman yang menang, tapi yang keliatan paling siap.
Tips Biar Nama Kamu Nggak Cuma Jadi Angka
-
Fokus ke relevansi. Pilih pengalaman yang nyambung sama posisi yang dilamar.
-
Singkat tapi kuat. 1–2 halaman cukup.
-
Tunjukin pencapaian. Jangan cuma tulis “kerja di sini”, tapi tulis hasilnya apa.
-
Gunakan angka. “Naikkan penjualan 25%” jauh lebih kuat daripada “membantu penjualan.”
-
Rapi dan profesional. Tata letak sederhana, konsisten, enak dilihat.
Kenapa CV Profesional Itu Investasi
Banyak orang mikir bikin CV profesional buang-buang waktu. Padahal kenyataannya, CV yang bagus bisa jadi investasi yang ngubah jalan karier lo.
Dengan CV profesional:
-
Nama lo nggak tenggelam di tumpukan lamaran.
-
Lo keliatan lebih serius dan siap.
-
HRD lebih gampang ngerti nilai lo.
-
Lo lebih percaya diri tiap ngirim lamaran.
Kesimpulan: Jangan Sampai Jadi Angka
Setiap pelamar itu punya nama, punya cerita, punya mimpi. Sayang banget kalau semua itu hilang cuma gara-gara CV asal.
Kalau lo nggak mau nama lo jadi sekadar angka di tumpukan lamaran, pastikan CV lo rapi, jelas, dan profesional.
CTA
👉 Kalau lo pengen CV yang bener-bener bikin lo beda di mata HRD, yuk bikin di cv.portofilea.com.
CV lo bakal jadi alat yang nunjukin siapa lo sebenarnya, bukan sekadar data di database.
Karena pada akhirnya, karier lo terlalu berharga buat ditentukan sama CV asal.