1. Pernah Ngelamar Banyak Tapi Belum Pernah Dipanggil Interview?
Kita semua pernah ada di titik itu.
Udah kirim banyak lamaran — bahkan ke posisi yang sesuai banget sama skill kita — tapi ujung-ujungnya? Nggak ada kabar.
Buka email tiap hari, refresh inbox berkali-kali, tapi tetap sepi.
Terus mulai mikir,
“Apa gue nggak cukup bagus?”
“Apa perusahaan nggak liat potensi gue?”
Padahal sering kali, jawabannya sederhana: CV kamu nggak berhasil “lewat” dari screening pertama.
Bukan karena kamu kurang layak, tapi karena HRD nggak sempat lihat seberapa layak kamu sebenarnya.
2. HRD Nggak Jahat, Mereka Cuma Nggak Punya Waktu
Bayangin ini:
Satu lowongan, 400 pelamar.
HRD punya waktu 2 jam buat nyaring semuanya.
Artinya, mereka cuma punya waktu kurang dari 10 detik per CV.
Mereka nggak punya waktu buat baca tiap baris CV kamu.
Mereka cuma “scan” sekilas buat cari yang menonjol, jelas, dan relevan.
Kalau CV kamu susah dibaca, isinya muter-muter, atau formatnya berantakan, ya mereka pindah ke pelamar berikutnya.
Itulah kenapa kamu harus buat CV yang bisa langsung nangkap perhatian dalam 5 detik pertama.
3. CV Itu Kayak Tiket Masuk — Nggak Ada Tiket, Nggak Masuk
CV adalah tiket kamu buat masuk ke ruang interview.
Kalau tiketnya kucel, typo, dan isinya nggak jelas,
ya panitia (alias HRD) juga nggak bakal ngijinin kamu masuk.
Tapi kalau tiket kamu rapi, profesional, dan relevan,
mereka langsung percaya,
“Oke, orang ini layak diajak ngobrol lebih lanjut.”
Dan yang menarik, seringkali bukan yang paling berpengalaman yang dipanggil,
tapi yang paling bisa “menjual dirinya” dengan cara elegan lewat CV-nya.
Makanya, jangan nunggu kesempatan datang —
buat CV kamu sebaik mungkin dulu, biar kesempatan itu bisa nemuin kamu.
4. CV yang Lolos Screening Itu Bukan yang Paling Hebat, Tapi yang Paling Jelas
Kebanyakan orang gagal bukan karena mereka kurang bagus,
tapi karena CV mereka bikin bingung.
Coba deh lihat lagi CV kamu.
Apakah HRD bisa langsung ngerti:
-
Kamu ahli di bidang apa?
-
Pengalaman kamu relevan dengan posisi yang kamu lamar?
-
Prestasi kamu bisa diukur atau cuma klaim doang?
Kalau jawabannya “belum tentu,” berarti ini waktunya kamu buat CV yang lebih fokus.
Singkirin kalimat panjang nggak perlu.
Tulis hal-hal yang relevan aja.
Dan tunjukin hasil nyata dari kerja keras kamu.
5. ATS (Sistem Penyaring Otomatis) Itu Nyata — dan Bisa Jadi Musuh Diam-diam
Sekarang banyak perusahaan pakai sistem ATS (Applicant Tracking System)
buat nyaring CV secara otomatis sebelum dibaca HRD.
Jadi kalau kamu buat CV dengan format yang aneh —
misalnya terlalu banyak warna, tabel rumit, atau file-nya nggak terbaca sistem —
ATS bakal gagal mengenali isinya.
Hasilnya? CV kamu bisa langsung ditolak bahkan sebelum manusia baca.
Makanya penting banget buat CV profesional yang ATS-friendly,
biar kamu nggak gagal cuma gara-gara tampilan.
6. CV yang Baik Itu Nunjukin Kamu Siap Dikenal
Interview itu bukan tentang jawaban sempurna, tapi tentang kesiapan.
Dan kesiapan itu bisa dilihat dari CV kamu.
Kalau kamu buat CV dengan niat —
menata tiap kalimat, memperhatikan detail, dan menulis dengan kejujuran —
itu nunjukin kalau kamu serius, disiplin, dan paham siapa diri kamu.
HRD bisa ngerasain itu.
Mereka lebih percaya sama kandidat yang siap sejak awal daripada yang asal kirim dokumen.
7. Jangan Takut Direvisi, CV yang Hebat Itu Hasil dari Proses
Nggak ada CV yang langsung sempurna.
Bahkan CV terbaik pun hasil revisi berkali-kali.
Kalau kamu sering ditolak, jangan nyerah.
Gunakan setiap “tidak diterima” sebagai tanda buat perbaiki diri.
Lihat lagi CV kamu,
apa udah relevan?
apa udah singkat tapi kuat?
apa udah nunjukin hasil, bukan cuma tanggung jawab?
Kalau belum, revisi.
Ulangi.
Karena setiap kali kamu buat CV versi lebih baik,
kamu makin deket sama kesempatan baru.
8. Interview Itu Hak Istimewa — Dikasih ke yang Siap
Dari ribuan pelamar, cuma puluhan yang dapet kesempatan duduk di kursi interview.
Dan dari puluhan itu, biasanya cuma sebagian kecil yang bisa lanjut.
Tapi kabar baiknya:
yang bisa dapet kesempatan itu bukan selalu yang paling hebat,
tapi yang paling siap tampil lewat CV-nya.
Jadi, kalau kamu mau nama kamu masuk ke daftar “yang dipanggil,”
pastikan CV kamu nggak cuma ada — tapi berbicara.
Kesimpulan: Biar HRD Ngelirik, Kamu Harus Tahu Cara Nunjukin Diri
Kamu nggak bisa ngontrol siapa yang HRD pilih.
Tapi kamu bisa ngontrol gimana caranya kamu tampil di depan mereka.
Dan semuanya dimulai dari buat CV yang kuat, rapi, dan bener-bener nyeritain siapa kamu.
Karena yang dipanggil interview bukan cuma yang beruntung —
tapi yang siap.
Dan kesiapan itu terlihat jelas dari CV-nya.
CTA – Yuk, Buat CV yang Siap Lolos Screening HRD Sekarang
👉 Kunjungi cv.portofilea.com
Kita bantu kamu buat CV profesional yang rapi, ATS-friendly, dan nyatu banget sama kepribadian kamu.
CV yang bisa bikin HRD berhenti scroll dan bilang,
“Anak ini harus gue panggil.”
Biar kamu nggak cuma melamar,
tapi juga dipanggil.
Karena interview cuma buat yang lolos CV screening — dan lo bisa jadi salah satunya.