CV yang Berantakan = Peluang Hilang
Pernah nggak kamu ngerasa udah apply banyak banget lowongan kerja, tapi email balasan yang masuk cuma kalimat itu-itu aja:
“Terima kasih sudah melamar, namun…”
Sakit hati? Jelas. Capek? Banget.
Kadang kita mikir: “Mungkin rejeki belum datang, mungkin persaingannya terlalu ketat.”
Padahal, masalahnya bisa jadi simpel banget: CV kamu berantakan.
Iya, sesederhana itu.
CV Itu Salam Pertama
Bayangin kamu lagi ketemu orang baru.
Kalau cara kenalannya aneh, ngomongnya muter-muter, atau bajunya acak-acakan, kira-kira kesannya gimana?
Pastinya bikin orang males kenal lebih jauh, kan?
Nah, sama persis kayak CV.
Bagi HRD, CV itu salam pertama dari kamu. Sebelum mereka ketemu wajahmu di interview, mereka “ketemu” dulu dengan CV kamu.
Kalau CV kamu rapi, jelas, dan enak dibaca → kesannya positif.
Kalau CV kamu berantakan → peluang bisa hilang secepat mereka nutup file PDF-mu.
HRD Cuma Punya Beberapa Detik
Banyak orang nggak sadar, HRD biasanya cuma butuh 6–10 detik untuk scanning sebuah CV.
Iya, nggak sampai semenit!
Jadi kebayang kan kalau CV kamu:
-
Penuh tulisan panjang kayak skripsi,
-
Tata letaknya acak,
-
Font beda-beda kayak pelangi,
-
Informasi penting malah tenggelam di bawah,
HRD pasti langsung “next” tanpa mikir panjang.
Bukannya mereka jahat, tapi mereka harus lihat ratusan CV dalam sehari.
CV Bukan Catatan Harian, Tapi Cermin Dirimu
Kesalahan umum orang bikin CV adalah nulis semua hal dari A sampai Z. Dari SD sampai hobi main layangan juga ditulis.
Padahal CV bukan itu.
CV adalah cermin dirimu di dunia kerja.
Isinya harus singkat, padat, dan nunjukkin yang relevan:
-
Pengalaman kerja yang bener-bener ngasih nilai tambah.
-
Skill yang sesuai sama lowongan.
-
Pencapaian yang konkret.
Contoh:
Daripada nulis “Kerja di restoran, 2021–2023”, lebih kuat kalau ditulis:
-
“Mengatur jadwal 15 karyawan agar operasional lancar.”
-
“Berhasil meningkatkan kepuasan pelanggan dengan layanan cepat.”
Lihat kan bedanya?
Yang satu bikin HRD mikir “Oh, dia sibuk aja kerja di restoran.”
Yang satu lagi bikin HRD mikir “Wah, orang ini bisa ngatur tim dan punya value.”
Cerita Nyata: Dari CV Berantakan ke Interview
Aku pernah kenal sama Andi, fresh graduate yang udah kirim puluhan lamaran tapi nggak pernah dipanggil. Pas aku liat CV-nya, font-nya kecil banget, pengalaman ditulis kayak diary, dan skill-nya cuma ditulis “Bisa Microsoft Word.”
Ya pantes aja HRD bingung.
Setelah dia perbaiki CV jadi lebih rapi, fokus ke pengalaman organisasi, magang, sama skill relevan, dalam 3 minggu dia dapet panggilan interview 3 kali.
Apa skill dia berubah? Nggak.
Yang berubah cuma cara dia nunjukin skill lewat CV.
CV yang Rapi = Jalan Lebih Mulus
Percaya deh, punya CV rapi itu bukan sekadar formalitas. Itu bisa bikin jalanmu ke interview jauh lebih gampang.
HRD suka yang jelas.
-
Mereka suka lihat pengalaman yang ringkas.
-
Mereka suka skill ditulis rapi.
-
Mereka suka kalau CV gampang dipindai pakai mata maupun sistem ATS.
Dan semua itu bisa bedain kamu dari ratusan pelamar lain.
Jangan Biarin CV Nutup Pintu Rejeki
Banyak orang nyalahin nasib kalau belum dapat kerja. Padahal, seringkali masalahnya bukan di “nasib”, tapi di CV yang bikin pusing.
Kalau CV aja nggak bisa bikin HRD percaya, gimana mereka mau kasih kamu kesempatan nunjukin diri di interview?
Waktunya Upgrade CV Kamu
Kalau kamu ngerasa CV-mu sekarang terlalu biasa, berantakan, atau belum nunjukkin siapa dirimu sebenarnya, sekarang waktunya di-upgrade.
Kamu nggak perlu ribet mikirin desain, format, atau kata-kata yang tepat.
Di 👉 cv.portofilea.com, kamu bisa bikin CV yang rapi, profesional, dan jelas nunjukkin value kamu.
Jangan tunggu ditolak terus baru sadar pentingnya CV.
Mulai sekarang, bikin HRD inget kamu dengan CV yang rapi dan standout.
Penutup
CV yang berantakan bisa bikin peluang hilang sebelum sempat dimulai.
Tapi CV yang rapi, singkat, dan jelas bisa jadi tiketmu ke karier yang lebih baik.
Jangan remehkan selembar kertas itu. Karena di dunia kerja, sering kali nasibmu ditentukan oleh kesan pertama.
Dan CV adalah kesan pertama itu.
👉 Upgrade CV kamu sekarang di cv.portofilea.com.
Biar kali ini giliran kamu yang dapat email undangan interview, bukan lagi “Terima kasih sudah melamar, namun…”